Saturday, April 27, 2013

1 Teknik Dasar Belajar Visual Basic (Part 2)


Bahasa BASIC yang merupakan salah satu bahasa tingkat tinggi (High Level language) berorientasi kepada pemecahan masalah (problem solving). BASIC merupakan singkatan dari Beginner’s All Purpose Symbolic Instruction Code. Bahasa ini ditemukan oleh John G. Kemeny, seorang professor dari Darthmounth College dan Thomas E Kurtz pada tahun 1960. Perintah-perintah dalam bahasa BASIC relatif mudah dipahami, oleh orang awam sekalipun.

Banyak sekali compiler dari versi bahasa BASIC yang ada di pasaran, misal : BASICA, GWBASIC, MBASIC, Turbo BASIC, Quick BASIC, Power BASIC, dan lain sebagainya. Dasar pemrograman dari semuanya bermuara pada style pemrograman yang sama yaitu bahasa BASIC itu sendiri.
Untuk mempermudah pemahaman dalam pembacaan program bahasa BASIC dikembangkan pemrograman yang terstruktur, yaitu dengan sedapat mungkin menghindari perintah GOTO. Perintah GOTO menyebabkan program menjadi sukar dipahami alurnya. Pada pemrograman yang terstruktur sebagai pengganti GOTO dapat digunakan perintah penyeleksian kondisi dan berbagai macam alternatif perintah perulangan. Bahasa BASIC yang sudah terstruktur, misal : TURBO BASIC dan QUICK BASIC. Dalam proses perkembangannya software bahasa BASIC dapat dijalankan pada platform WINDOWS dan pemrograman yang berorientasi obyek (Object Oriented Programming) seperti dalam software VISUAL BASIC.
DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL
Data dalam istilah bahasa adalah bentuk jamak dari kata datum yang berarti fakta. Dalam pengertian yang lebih spesifik data mewakili angka, karakter dan simbol-simbol lain yang berfungsi sebagai masukan untuk proses komputer. Data yang mewakili symbol-simbol bukan merupakan informasi, kecuali dalam pengertian tertentu.
C. DATA
Jenis-jenis data dalam bahasa pemrograman dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian , secara garis besar adalah sebagai berikut :
Data Numerik, yaitu jenis data yang digunakan dalam proses aritmatika atau proses matematis lainnya.
Data String, yaitu jenis data yang dapat terdiri dari berbagai macam karakter dan digunakan untuk proses non matematis.
Data Logika, yaitu data yang terdiri dari dua satuan : Benar (true) atau Salah (false). Kondisi ini digunakan dalam proses logika yang terdapat dalam persamaan Boolean.
Tipe data dalam bahasa pemrograman dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
  • Tipe String
  • Tipe Numerik
D. KONSTANTA
Suatu data dengan sifat tetap yang digunakan dalam pemrograman disebut konstanta. Adapun tipe konstanta yang dikenal dalam bahasa pemrograman yaitu :
1. Konstanta String/Alphanumerik
Contoh : “Hello”, “Training”, “Belajar Bahasa Basic”
2. Konstanta Numerik:
• Konstanta Bulat (Integer)
Desimal : terdiri atas angka 0 – 9, contoh : 200, 7, 45
Hexadesimal : terdiri atas angka 0 – F, contoh : &HF00, &FA31
Oktal : terdiri atas angka 0 – 7, contoh : &O107, &O112
Biner : terdiri atas angka 0 – 1, contoh : &B110, &B111
• Konstanta Titik Tetap (Real)
Contoh : 10.13, 32.465, 0.453422
• Konstanta Titik Mengambang (Eksponensial)
Konstanta titik mengambang (eksponensial) yaitu konstanta yang dituliskan dengan scientific notation.
Bentuk umum : bulat. Pecahan {E|D} { [+]| [-]+} pangkat
Contoh : 2.23518E+2
E. VARIABEL
Variabel (pengubah) adalah suatu lambang dari sebuah daerah di memori utama komputer yang dapat berisi suatu nilai . Variabel merupakan nama yang mewakili nilai data dimana nilai tersebut dapat berubah pada saat program dieksekusi.
Pada setiap bahasa pemrograman , pemberian suatu nilai ke dalam suatu variable (assignment) mempunyai bentuk penulisan yang berbeda-beda. Meskipun mempunyai arti yang sama dalam pemrogramannya. Dalam pemrograman bahasa BASIC, di depan penulisan variable diberikan symbol untuk tiap jenis data yang diwakilinya (Untuk setiap jenis data symbol yang digunakan berbeda dan untuk data numeric, penambahan symbol tersebut sifatnya hanya optsional saja).
Suatu variable dapat mewakili :
a. Nilai Konstanta
Pecahan = 13.45      Nilai = 85      Nama$=”Andi”
b. Nilai dari Pengubah Lain
Nama$ = “saya”
Pengarang$=Nama$
c. Nilai yang diperoleh dari kombinasi beberapa pengubah atau nilai konstanta melalui operator.
Pi =3.141593#
Rad=derajat/180*Pi
Secara umum syarat-syarat penulisan nama variable, adalah :
  1. Nama variable jangan terlalu panjang, meskipun harus dengan jelas menunjukkan fungsi nilai data yang diwakilinya (sebab setiap bahasa pemrograman mempunyai batas maksimal panjang nama variable).
  2. Nama variable tidak menggunakan tanda-tanda khusus seperti tanda baca dan spasi; meskipun dalam bahasa pemrograman tertentu dapat digunakan suatu pemisah dalam penulisan nama variable. Dalam BASIC adalah (.).
Misal : Nama.Siswa$
a. Jenis Variabel
Di dalam bahasa BASIC suatu variable dibedakan atas variable numeric dan string. Variabel numeric adalah yang mengandung nilai numeric atau angka sedangkan variable string adalah variable yang berisi nilai huruf/alpha-numerik. Penggolongan variable dalam bahasa BASIC dijelaskan pada table berikut ini :

1) Variabel Numerik
a) Single Precision
Variabel presisi tunggal (single precision) merupakan default dari variable yang digunakan dalam bahasa BASIC. Jadi kalau membuat suatu variable dan tidak ditambahkan karakter apapun (!,#,%,&,$) berarti variabel tersebut bertipe presisi tunggal. Selain itu variabel ini juga biasanya ditulis dengan tambahan karakter ‘!’ di belakangnya. Variabel ini tergolong variabel yang dapat menampung bilangan real (pecahan) dan membutuhkan memory sebesar 4 byte. Variabel jenis ini mempunyai ketepatan sampai dengan 7 digit.
Contoh program:

Output :
33.33333206176758                               yang dapat dipercaya (significant)
3.142857074737549                              hanya 7 digit pertama
b) Doble Precision
Variabel bertipe ini mempunyai ketepatan sampai dengan 15 digit. Variabel ini selalu diakhiri dengan tanda “#” dan membutuhkan memory sebesar 8 byte.
Contoh program:

Output :
33.33333333333334                                    yang dapat dipercaya (signifikan)
3.142857142857143                                    sampai dengan 15 digit pertama
c) Integer
Variabel integer adalah variabel numeric yang dapat menampung bilangan bulat (tidak mengandung pecahan) dari –32768 sampai dengan 32767. Bila terdapat nilai pecahan maka akan dibulatkan. Pembulatannya adalah jika lebih besar atau sama dengan 5 maka akan dibulatkan ke atas, sedangkan jika kurang dari 5 akan dibulatkan ke bawah. Variabel jenis ini hanya membutuhkan memory sebesar 2 byte dan penulisa
nnya selalu menggunakan tanda %.
Contoh program:

Output:
3 -> pembulatan kebawah
1 -> pembulatan 1.25 dibulatkan ke bawah
3 -> hasilnya mestinya 2.75 dibulatkan ke
d) Long Integer
Variabel ini juga hanya menyimpan bilangan bulat tetapi mempunyai jangkauan nilai yang jauh lebih besar daripada variabel bertipe integer. Variabel ini selalu diakhiri tanda ‘&’ dan membutuhkan memory sebesar 4 byte.
Contoh program:

2) Variabel String
Variabel string disebut juga dengan variabel alphanumeric. Variabel ini selalu menggunakan tanda ‘$’ dan membutuhkan memory sebesar 3 byte.
Contoh program:

Output:
Namaku Aripasola rumah Jalan Mangga No.2
Lamongan   Jawa Timur

1 Comments

Anonymous said...

saya masih belum paham .. :) .

Bagaimana Pendapat Anda ?

Followers